Selasa, 27 September 2011

Pengertian Sosiolinguistik

Pengertian Sosiolingusitik
Sosio adalah masyarakat, dan linguistik adalah kajian bahasa. Jadi sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkam dengan kondisi kemasyarakatan [dipelajari oleh ilmu-ilmu sosialkhususnya sosiologi].

Pada awal abad ke-20, De Saussure (1916) telah menyebutkan bahwa bahasa adalah salah satu lembaga kemasyarakatan, yang sama dengan lembaga kemasyarakatan lain, seperti perkawinan, pewarisan harta peninggalan, dan sebagainya.

Pakar lain, Charles Morris, dalam bukunya Sign, Language, and Behaviour (1946) yang membicarakan bahasa sebagai system lambing. Ada tiga macam kajian bahasa berkenaan dengan focus perhatian yang diberikan, yaitu:

a : Semantik, jika perhatian difokuskan pada hubungan antara lambang dengan maknanya.

b : Sintaktik, jika focus perhatian diarahkan pada hubungan lambang

c : Pragmatik , focus perhatian diarahkan pada hubungan antara lambang dengan para penuturnya.

Beberapa Rumusan mengenai Sosiolinguistik:

a : menurut Kridalaksana (1978:94) , Sosiolinguistik nlazim didevinisiksn sebagai ilmu yang mempelajaari ciri dan berbagai variasi bahasa di dalam masyarakat bahasa.

b : menurut Nababan (1984 :82) , Perngkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan .

c : menurut Fishman (1972) , Sosiolinguistics is the study of the caracteristics of language varieties, the carakteristics of their functions,and the characteristics of their speakers as these three constlantly interact, change and change one another within a speech community, ( Sosiolinguistik adalah kajian tentang ciri khas variasi bahasa, fungsi–fungsi variasi bahasa, dan pemakai bahasa karena ketiga unsur ini selalu berinteraksi, berubah, dan saling mengubah satu sama lain dalam satu masyarakat.

d: Sociolinguistyiek is de studie van tall en taalgebruik in de context van maatschapij en kultuur, (Sosiolimguistik adalah kajian mengenai bahasa dan pemakaiannya dalam konteks social dan kebudayaan. (Rene appel , Gerad Hubert , Greus Meijer 1976:10).

e : Sociolinguistiek is subdisiplin van de taalkunde , die bestudert welke social faktoren een rol nspelen in het taalgebruik er welke taal spelt in het social verkeer. ( Sosiolinguistik adalah subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor social yang berperan dalam penggunaan bahasa dan pergaulan sosial. (G,E. Booij , J.G. Kersten, dan H.J Verkuyl 1975:139).

F : Sosiolinguistcs is the study of language operation, it’s purposeis to investigatehow the convention of the language use relate to other aspects of social behavior. (Sosiolinguistik adalah kajian bahasa dalam penggunaannya , dengan tujuan untuk meneliti bagaimana konvevsi pemakaian bahasa berhubungan dengan aspek-aspek laindari timgkah laku sosial. (C.Criper dan H.G.Widdowson dalam J.P.B Allen dan S.Piet Corder 1975:156).

g. Sosiolinguistics is a developing subfield of linguistics which takes speech variation as it’s focus , viewing variation or it social context. Sociolinguistics is concerned with the correlation between such social factors and linguistics variation. ( Sosiolinguistik adalah pengembangan sub bidang yang memfokuskan penelitian pada variasi ujaran , serta mengkajinya dalam suatu konteks social . Sosiolinguistik meneliti korelasi antara factor-faktor social itu dengan variasi bahasa. (Nancy Parrot Hickerson 1980:81).

Dari definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sosiolimguistik adalah cabang ilmu linguistic yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi , dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan factor-faktor social di dalam suatu masyarakat tutur. Atau lebih secara operasional lagi seperti dikatakan Fishman (1972,1976) , …study of who speak what language to whom and when”.

Selain istilah sosiolinguistik juga digunakan istilah sosiologi bahasa. Banyak orang yang menganggap hal itu sama, tapi banyak pula yang menganggapnya berbeda. Ada yang mengatakan digunakannya istilah sosiolinguistik karena penelitiannya dimasuki dari bidang linguistik , sedangakan istilah sosiologi bahasa digunakan kalau penelitian itu dimasuki dari bidang sosiologi. (Nababan 1884:3 juga brigh 1992:vol 4:9 ). J.A. Fishman , pakar sosiolinguistik yang andilnya sangat besar dalam kajian sosiolinguistik, mengatakan kajian sosiolinguistik lebih bersifat kualitatif,sedangkan kajian sosiologi bahasa bersifat kuantitatif. Jadi sosiolinguistik lebih berhubungan dengan perincian-perincian penggunaan bahasa yang sebernanya, seperti deskripsi pola-pola pemakaian bahasa atau diale dalam usaha tertentu.

Istilah sosiolinguistik muncul pada tahun 1952, dalam karya Haver C. Currie yang menyarankan perlu adanya penelitian dengan hubungan antara perilaku ujaran dengan status social . Fishman sendiri dalam bukunya yang terbit tahun 1970, menggunakan nama sosiolinguistics , tapi pada tahun 1972 menggunakan nama sociology of language. Haliday seorang linguis inggris , yang banyak memperhatikan segi kemasyarakatan bahasa , dalam bukunya The Linguistic s Science and Language Teacing , yang menggunakan istilah institutional, lintics Sciense and Language Teaching.

Bahasa adalah sebuah system , artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap, dan dapat dikaidahkan. Cirri dari hakikat bahasa adalah , bahwa bahasa itu adalah system lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dean manusiawi. Dengan sistematis maksudnya , bahasa itu tersusun menurut suatu pola tertentu, tidak tersusun secara acak atau sembarangan.

System bahasa yang digunakan berupa lambang-lambang dalam bentuk bunyi. Setiap lambang bahasa menggunakan lambang bahasa ya ng berbunyi [kuda], melambangkan konsep atau makna . Dalam bahasa Indonesia satuan bunyi [air], [kuda], dan [meja] adalah lambang ujaran karena memiliki makana , tetapi bunyi- bumyi [rai], [akud], [ajem] bukanlah lambang ujarankarena tidak memiliki makna. Lambang bahasa itu bersifat arbitrer , artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya, tidak bersifat wajib , bisa berubah , dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang itu mengonsepi makna tertentu.

Bagi sosiolinguistik konsep bahwa bahasa adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pikiran dianggap terlalu sempit , sebab seperti dikemukakan Fishman bahwa yang menjadi persoalan sosiolinguistik adalah “who speak what language to whom, when and to what end.

Dari sudut penutur , bahasa itu personal atau pribadi. Salah satu fungsi bahasa yaitu komunokasi , maka ada 3 komponen yang harus ada dalam komunikasi, yaitu:

1. Pihak yang berkomunikasi, yakni pengirim dan penerima informasi yang dikomunikasikan. Disebut partisipan.
2. Informasi yang dikomunikasikan
3. Alatyang digunakan dalam komunikasi itu.

Setiap perbuaatan bisa di tafsirkan sesuai dengan kebiasaan budaya dalam suatu masyarakat. Suatu perbuatan bisa disebut bersifat komunikatif adalah kala perbuatan itu dilakukan dengan sadar dan ada pihak lain yang bertindak sebagai penerima pesan dari perbuatan itu.

Dalam setiap komunikasi ada dua pihak yang terlihat , yaitu pengirim pesan (sender), penerima pesan (receiver). Setiap proses komunikasi bahasa dimulai dengan si pengirim merumuskan terlebih dahulu apa yang akan diujarakan dalam bentuk suatu gagasan.

Ada dua macam komunikasi bahasa , yaitu komunokasi sewarah dan komunikasi dua arah. Dalam komunikasi searah , si pengirim tetap sebagai pengirim dan si penerima tetap sebagai penerima. Bahasa itu dapat mempengaruhi perilaju manusia. Sebagai alat komunikasi , bahasa iyu terdiri dari dua aspek yaitu linguistik dan aspek non linguistik.

Aspek para linguistikk mencakup :

1. kualitas ujaran, yaitu pola ujaran seseorang seperi falseto

2. unsur supra segmental , yaitu tekanan (stress)

3. jarak dan gerak-gerik tubuh, seperti gerakan anggota kepala , tangan dan sebagainya

4. rabaan , yang berkenaan dengan indra perasa.

Aspek linguistik dan para linguistik , berfungsi sebagai alat komunikasi, bersama-sama dengan konteks situasi yang membangun situasi tertentudalam proses komunikasi.

Informasi Topik-topik sosiolinguistik


Sosiolinguistik

  1. Pengarang                   : P. W. J. Nababan
  2. Penerbit                       : Gramedia
  3. Tahun terbit               : 1984
  4. Kota terbit                   : Jakarta
  5. Jumlah halaman       : 83 lembar
BAB 1
PENDAHULUAN
Sosiolinguistik adalah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Sosiolinguistik mempelajari dan membahasa aspek-aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan (variasi) yang terdapat dalam bahsa yang berkaiatan dengan faktor-faktor kemasyarakatan (sosial).
Masalah utama dari sosiolinguistik adalah mengkaji bahasa dalam konteks sosial dan kebudayaan, menghubungka faktor-faktor kebahasaan, ciri-ciri, dan ragam bahasa dengan situasi serta faktor sosial dan budaya, serta mengkaji fungsi sosial dn penggunaan bahasa dalam masyarakat.
Topik-topik umum dalam pembahasan sosiolinguistik ialah: (a)bahasa, dialek, idiolek, dan ragam bahasa; (b) repertoar bahasa; (c) masyarakat bahasa; (d) kedwibahasaan dan kegandabahasaan; (e) fungsi kemasyarakatan bahsa dan profil sosiolinguistik; (f) penggunaan bahasa (etnografi berbahsa); (g) sikap bahasa; (h) perencanaan bahasa; (i) interaksi sosiolinguistik; dan (j) bahasa dan kebudayaan.
Metode yang digunakan adalah perpaduan dari sosiologi dan linguistik. Metode linguistik digunakan untuk memerikan (deskripsi) bentuk bahasa serta unsur yang ditemukan, yang kemudian digambarkan dengan notasi/tanda-tanda fonetik/fonemik. Cara mengumpulkan data dari lapangan (masyarakat) kebanyakan diambil dari ilmu sosiologi, khususnya yang berhubungan dengan pengamatan (observasi) dan pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara.
Sumbangan utama sosiolinguistik kepada pengajaran bahasa ialah: (a) penekanan kebermaknaan bahasa dalam pengajaran bahasa; (b) pengertian yang lebih mendalam tentang ragam bahasa; (c) tujuan pengajaran bahasa yang bersumber pada penggunaan bahasa dalam masyarakat; (d) bentuk bahasa yang diajarkan disesuaikan dengan bentuk bahasa yang ada dalam masyarakat.
Keadaan sosiolinguistik di Indonesia sangat kompleks. Terdapat banyak bahasa dan dialek, namun Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu. Kebanyakan orang Indonesia belajar bahasa daerah sebagai bahasa pertamanya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa kedua yang dipelajari di bangku sekolah.


BAB 2
VARIASI DALAM BAHASA
Variasi bahasa adalah ragam bahasa. Dimensi variasi bahasa ada 4, yaitu dialek (daerah/letak geografis), sosiolek (kelompok sosial), fungsiolek (situasi berbahasa/tingkat formalitas), dan kronolek (perkembangan waktu). Cabang linguistik yang mengkaji bahasa yang berbeda (membandingkan) disebut linguistik historis/diakronik (dimensi waktu/sejarah) dan linguistik kontrastif (cara dan sukar mudahnya belajar bahasa dengan latar belakang bahasa lain).
1. Kajian Variasi dalam Linguistik umum
Variasi bahasa dapat dibedakan berdasarkan sumber perbedaan itu, yaitu variasi internal dan eksternal. Variasi internal adalah varisai bahasa yang disebabkan oleh faktor dalam bahasa itu sendiri, khususnya unsur yang mendahukui dan /atau mengikuti unsur yang diperhatikan itu. Sedangkan varisai eksternal merupakan variasi yang sehubungan dengan daerah asal penutur, kelompok sosial, situasi berbahasa, dan zaman penggunaan bahasa itu. Variasi internal memiliki cirri alamiah. Cirri variasi seperti ini dikaji dalam linguistik umum.
2. Kajian Historis-Komparatif
Yang dikaji dalam lapangan historis-komparatif dan linguistik kontrastif adalah materi yang sama, tetapi dengan tujuan dan metode berbeda. Materi kajian berupa perbedaan bahasa. Tujuan dalam kajian komparatif adalah penentuan pola kekerabatan atau struktur “silsilah” dari bahasa. Dengan begini data juga kita peroleh pembagian bahasa di dunia ini ke dalam apa yang disebut rumpun bahasa.
3. Kajian Dialektologi
Dialektologi adalah ilmu yang mengkaji tentang perbedaan-perbedaan bahasa sebagai manifestasi dari variasi dalam suatu bahasa yang sama. Dalam pemetaan variasi dialek dari bahasa dipergunakan konsep isoglos, yaitu garis yang menghubungkan dua tempat yang menunjukkan ciri atau unsur yang sama, atau garis yang memisah dua tempat yang menunjukkan ciri/unsur yang berbeda.
4. Kajian Sosiolinguistik
Sosiolinguistik mencakup pengkajian sosiolek dan fungsiolek. Bahan kajian sosiolinguistik adalah “penggunaan bahasa” oleh penutur-penutur tertentu dalam keadaan yang sewajarnya untuk tujuan tertentu.
5. Aspek Morfologi dan Sintaksis dari Ragam Fungsiolek
Bahasa mempunyai banyak ragam. Ragam bahasa menunjukkan perbedaan struktural dalam unsur-unsurnya. Perbedaan struktural itu adalah berbentuk ucapan, intonasi, morfologi, identitas kata, dan sintaksis. Di sini perhatian difokuskan pada perbedaan morfologi dan sintaksis dari ragam fungsiolek. Funsiolek dibagi menjadi lima tingkatan:
  • Ragam beku (frozen): ragam bahasa paling resmi yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi (dokumen bersejarah, undang-undang dasar, dsb)
    • Ragam resmi (formal): ragam bahasa yang dipakai dalam pidato resmi dan rapat dinas.
  • Ragam usaha (consultative): ragam bahasa yang sesuai pembicaraan di sekolah, perusahaan, dan rapat usaha. Raga mini berada pada tingkat paling operasional.
    • Ragam santai (casual): ragam bahasa santai antarteman dalam berbincang-bincang.
    • Ragam akrab (intimate): ragam bahasa antaranggota yang akrab dalam keluarga.

Dalam rangka pengkajian sosiolinguistik, yang relevan bagi kita ialah korelasi perbedaan buni (fonologi), bentuk kata (morfologi), dan bentuk atau susunan kalimat (sintaksis) dengan faktor-faktor sosial. Ragam bahasa tidak hanya mencakup fungsiolek, tapi juga sosiolek dan dialek. Maka dalam pembahasan ragam bahasa ini perlu juga diperhatikan perbedaan kebahasaan antara lapisan masyarakat serta kelompok masyarakat, dan perbedaan kebahasaan antardaerah.

BAB 3
KEDWIBAHASAAN
Berdwibahasa (bilingual) adalah berbahasa dengan memakai lebih adri satu bahasa, umpamanya bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Orang yang dapat mengguanakan dua bahasa disebut dwibahasawan.
1. Bilingualisme (kebiasaan) dan Bilingualitas (kemampuan)
Bilingualiame ialah kebiasaan menggunakan dua bahasa dalam interaksi dengan orang lain. Bilingualitas adalah kemampuan untuk berdwibahasa. Jadi, orang yang “berdwibahasa” mencakup pengertian kebiasaan memakai dua bahasa, atau kemampuan memakai dua bahasa. Jikalau kita memperhatikan hubungan logika antara bilingualisme dan bilingualitas, kita dapat mengerti bahwa tidak semua yang mempunyai bilingualitas mempraktekkan bilingualisme dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kedwibahasaan Masyarakat dan Perorangan
Istilah kedwibahasaan dapat dipakai perorangan maupun masyarakat. Dalam kedwibahasaan suatu masyarakat terdapat dua keadaan teorotis yang ekstrim. Pertama, keadaan dimana semua anggota masyarakat itu tahu dua bahasa dan menggunakan kedua bahasa setiap hari dalam pekerjaan dan interaksi sosial. Kedua, bila ada dua bahasa dalam masyarakat, tapi tiap orang hanya tahu satu bahasa dan dengan begitu masyarakat terdiri atas dua jaringan komunikasi.
Dengan adanya bilingualisme masyarakat di suatu tempat belum selalu berarti akan terdapat di situ bilingualitas. Perubahan keadaan kedwibahasaan masyarakt (transisi) disebut kedwibahasaan yang labil.
3. Alih Kode dan Campur Kode
Alih kode yaitu peralihan penggunaan bahasa dalam situasi bahasa tertentu agar semua pelaku bahasa dapat berkomunikasi dengan baik. Konsep alih kode mencakup juga kejadian dimana kita beralih dari satu ragam fungsiolek (umpamanya ragam santai) ke ragam lain (umpamanya ragam formal), atau dari satu dialek ke dialek lain, dsb.
Campur kode adalah suatu keadaan berbahasa yang mencampur dua (atau lebih) bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa tanpa ada sesuatu  dalam situasi berbahasa itu yang menuntut pencampuran bahasa itu. Misalnya penggunaan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa daerah. Ciri yang menonjol dalam campur kode adalah kesantaian atau situasi informal.
4. Profil Bilingualitas
Jika kemampuan dan tindak laku dalam kedua bahasa terpisah atau bekerja sendiri, maka disebut sebagai bilingualitas sejajar. Sedangkan bilingualitas majemuk adalah jika kemampuan dan kebiasaan orang dalam bahasa utama berpengaruh atas penggunaan bahasa kedua.
5. Interferensi
Interferensi adalah pengacauan dalam penggunaan dua bahasa. Interferensi perlakuan adalah interferensi yang  terdapat dalam tindak laku bahasa perorangan. Interferensi perlakuan yang terjadi sewaktu orang masih belajar suatu bahasa kedua/asing disebut inteferansi perkembanan. Sedangkan interferensi yang terjadi alam bentuk perubahan unsur, bunyi, atau struktur suatu bahasa dari bahasa lain disebut interferensi sistemik.
6. Pola-pola Bilingualisme
Dalam masyarakat yang berganda bahasa akan terdapat berbagai macam pola kedwibahasaan, yang terdiri dari unsur-unsur berikut: bahasa yang dipakai, bidang kebahasaan, dan teman berbahasa. Jadi, pola kedwibahasaan itu menjawab pertanyaan: bahasa apa yang dipakai orang, untuk bidang kebahasaan apa, dan kepada siapa?

BAB 4
FUNGSI-FUNGSI BAHASA
Secara umum bahasa berfungsi untuk komunikasi. Namun berikut ini akan dibahas macam-macam fungsi bahasa secara terperinci.
  1. Fungsi Kebudayaan
Fungsi bahasa dalam kebudayaan sebagai:
  • sarana perkembangan kebudayaan
Bahasa adalah bagian dari kebudayaan, dan bahasalah yang memungkinkan pengembangan kebudayan.
  • jalur penerus kebudayaan
Seseorang belajar dan mengetahui kebudayaannya kebanyakan mealui bahasa. Artinya kita hidup dalam masyarakat melalui dan dengan bantuan bahasa.
  • inventaris ciri-ciri kebudayaan
yang dimaksud dengan bahasa sebagai inventaris kebudayaan adalah segala sesuatu yang ada dalam suatu kebudayaan mempunyai nama dalam bahasa kebudayaan itu.

  1. Fungsi Kemasyarakatan
Fungsi kemasyarakatan bahasa menunjukkan peranan khusus sesuatu bahasa dalam kehidupan masyarakat. Klasifikasi bahasa berdasarkan fungsi kemasyarakatan dibagi:
  • Berdasarkan ruang lingkup
  1. bahasa nasional
Bahasa nasional dirumuskan oleh Halim berfungsi sebagai lambing kebanggaan kebangsaan, lambing identitas bangsa, alat pnyatuan berbagai suku bangsa, dan alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
  1. bahasa kelompok
Bahasa kelompok adalah bahasa yang digunakan oleh kelompok yang lebih kecil dari suatu bangsa. Di Indonesia disebut sebagai bahasa daerah atau logat daerah.
  • Berdasarkan bidang pemakaian
  1. bahasa resmi: bahasa yang dipakai untuk keentingan resmi kenegaraan. Di Indonesia adalah bahasa Indonesia.
    1. Bahasa pendidikan: bahasa yang dipakai sebagai pengantar dalam pendidikan.
    2. Bahasa agama, bahasa dagang, dsb

  1. Fungsi Perorangan
Untuk bahasa anak-anak kecil terdiri dari enam fungsi:
  • Fungsi instrumental: unkapan bahasa, termasuk bahasa bayiuntuk meminta sesuatu.
  • Menyuruh: ungkapan untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu.
  • Interaksi: unkapan yang menciptakan suatu iklim untuk hubungan pribadi.
  • Kepribadian: ungkapan yang menyatakan atau mengakhiri partisipasi.
    • Pemecahan masalah: ungkapan yang meminta atau menyatakan jawab keada suatu masalah atau persoalan.
    • Khayal: unkapan yang mengajak pendengar untuk berpura-pura atau simulasi suatu keadaan seperti yang dilakukan anak jika bermain rumah-rumahan.
    • Informasi (usia lebih dari tiga tahun): memberitahukan suatu hal. Fungsi informative inilah yang didapat jikalau ilmu disajikan di sekolah-sekolah sebagai suatu produk dan bukan sebagi proses.

  1. Fungsi Pendidikan
Fungsi ini lebih banyak didasarkan pada tujuan penggunaan bahasa dalam pendidikan dan pengajaran. Fungsi pendidikan bahasa dapat dibagi manjadi 4 subfungsi:
  • Fungsi integratif: memberi penekanan pada penggunaan bahasa sebagai alat yang membuat anak didik ingin dan sanggup menjadi anggota suatu masyarakat.
  • Fungsi instrumental: penggunaan bahasa untuk tujuan mendapatkeuntungan material, memperoleh pekerjaan, meraih ilmu, dsb.
  • Fungsi kultural: penggunaan bahasa sebagai jalur mengenal dan menghargai suatu sistem nilai dan cara hidup, atau kebudayaan suatu masyarakat.
  • Fungsi penalaran: memberikan lebih banyak tekanan pada penggunaan bahasa sebagai alat berfikir dan mengerti serta menciptakan kosep, dengan pendek untuk bernalar. Fungsi penalaran bahasa Indonesia terlaksana bukan hanya karena ada latihan bernalar, tapi karena bahasa Indonesia dipakai dalam mata pelajaran lain.

BAB 5
BAHASA DAN KEBUDAYAAN
  1. Bahasa
Semua manusia mempunyai bahasa. Bahasa kita digambarkan terdiri atas tiga subsistem, yaitu: subsistem fonologi (mencakup unsur bunyi serta struktur), tata bahasa: memerikan hubungan antar usur bermakna (morfem, kata, frase, klausa), kosa kata: daftar dari unsur bermakna. Fungsi dasar bahasa adalah untuk komunikasi, yaitu alat pergaulan yang memungkinkan terjadinya interaksi sosial (kekerabatan).

  1. Kebudayaan
Semua sistem komunikasi disebut kebudayaan, yaitu keseluruhan sistem komunikasi yang mengikat dan memungkinkan bekerjanya suatu himpunan manusia yang disebut masyarakat. Kebudayaan merupakan:
  • pengatur dan pengikat masyarakat,
  • hal yang diperoleh manusia melalui belajar,
  • pola kebiasaan dan perilaku manusia,
  • sistem komunikasi yang dipakai masyarakat untuk memperoleh kerjasama.

  1. Hubungan Bahasa dan Kebudayaan
Bahasa merupakan bagian terpenting dari kebudayaan. Bahasa terlibat dalam semua aspek kebudayaan. Kebudayaan manusia tidak akan terjadi tanpa bahasa. Jadi bahasa adalah pokok bagi kebudayaan dan masyarakat manusia. Hubungan lain dari bahasa dengan kebudayaan adalah bahasa mempunyai makna hanya dalam kebudayaan yang menjadi wadahnya. Bahasa merupakan kunci bagi kebudayaan. Maka untuk mempelajari suatu kebudayaan harus mempelajari bahasanya terlebih dahulu. Bentuk dan struktur bahasa seseorang mempengaruhi cara berpikir (kebudayaan) seseorang.

  1. Tata cara berbahasa
Sebagai subsistem kebudayaan, maka tindak laku (tindak cara) berbahasa pun mengikuti norma-norma kebudayaan induknya. Tata cara berbahasa mengatur:
  • Apa yang sebainya kita katakana pada waktu dan keadaan tertentu.
  • Ragam bahasa apa yang sewajarnya kita akai dalam situasi sosiolinguistik tertentu.
  • Kapan dan bagaimana kita menggunakan giliran berbicara kita dan menyela perbincangan orang lain.
    • Kapan kita harus diam, jangan berbicara.


BAB 6
PERENCANAAN BAHASA

Salah satu gejala modern tentan bahasa ialah bahwa orang lebih sadar akan adanya bahasa di masyarakat, bahwa bahasa-bahasa itu berhubungan satu sama lain, serta bahwa bahasa-bahasa itu mempunyai fungsi dan prestise yang berbeda. Orang juga sadar bahwa kepribadian kelompok manusia erat hubungannya dengan bangsa. Penggarapan bentuk-bentuk bahasa dalam masyarakat disebut perencanaan bahasa.

  1. Penentuan Bahasa
Yang paling utama dalam perencanaan bahasa adalah penentuan bahasa apa yang akan dipakai dalam masyarakat (negara) itu serta fungsi apa yang akan dipenuhi. Dalam pemilihan bahasa resmi, khususnya bahasa nasional, sering sekali timbul pertikaian diantara Negara yang berganda bahasa. Akhirnya akan menggunakan bahasa bekas penjajahnya.

  1. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Bahasa baru yang diserahi fungsi kemasyarakatan yang barua kan memerlukan penggarapan-penggarapantertentu agar bahasa itu dapat memenuhi fungsi kemasyaraktan yang diharapkan dari bahasa itu. Salah satu yang diperlukan adalah pembakuan (standardisasi), agar ada kesamaan penggunaannya oleh semua pemakainya. Langkah selanjutnya adalah penyebaran, artinya mengumumkan dan membuat orang memakainya atau mempelajarinya. Ini dapat dilakukan secara formal (sekolah, buku) dan informal (koran, majalah). Di Indonesia masih dalam taraf ini dan lambat laun kita harapkan semua dapat mengikuti EYD.

  1. Kesimpulan
Perencanaan bahasa tidak selalu terencana, namun ada usaha perorangan maupun kelompok manusia yang secara sadar/tidak sadar mempengaruhi bentuk fungsi sesuatu bahasa. Tujuan sementara perencanaan bahasa adalah pembakuan, modernisasi, dan grafisasi. Penggunaan ketiga aspek perencanaan bahasa ini dalam pendidikan dan pengajaran : (1) sebagai alat penyebar ilmu pada masyarakat luas, dan (2) sebagai bahan pelajaran yang perlu dimasukkan dalam kurikulum.

BAB 7
PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN BAHASA
  1. Bahasa dan pendidikan
Disini, pendidikan merupakan jalur mewariskan dan mewarisi suatu kebudayaan. Tujuan pendidikan tidak cukup sebatas pewarisan, tapi pendidikan juga harus kreatif dan inovatif. Dasar operasional khusus kreativitas ialah “penangguhan penilaian atau penyimpulan” dan memberikan cukup waktu untuk lebih dahulu memikirkan, mendiskusikan segala data dan aspek suatu masalah. Inovasi pendidikan dibuat dan dimungkinkan dengan menggunakan bahasa dalam fungsi-fungsi kepribadian yang bukan hanya informatif, tapi juga mementingkan funsi interaksi, pemecahan persoalan, dan khayalan.

  1. Hipotesis Bernstein
Hipotesis ini disebut “hipotesis kerugian” yang didasarkan atas perbedaan variasi bahasa golongan buruh (rendah) dan golongan menengah. Teori ini mengatakan bahwa anak golongan menengah memakai variasi bahasa yang berbentuk lengkap di rumah, sedangkan anak golongan buruh dibesarkan dalam lingkungan variasi bahasa yang terbatas atau tidak berbentuk lengkap. Di sekolah, bahasa yang digunakan mirip dengan bahasa lengkap (golongan menengah), maka golongan buruhlah yang harus dirugikan untuk mempelajari bahasa baru (lengkap).
Hasil hipotesis ini dihubungkan dengan pengetahuan bahwa bahasa lah alat utama pendidikan. Banyak ahli mengatakan ketidakberhasilan pendidikan adalah ketidakberhasilan kebahasaan.

  1. Tujuan Belajar Bahasa
Tujuan balajar bahasa dapat digolongkan ke dalam empat golongan utama:
  1. penalaran,
Tujuan penalaran menyagkut kesanggupan berpikir dan pengungkapan nilai serta sikap sosial budaya, pendeknya identitas dan kepribadian seseorang.
  1. instrumental,
Tujuan instrumental menyangkut penggunaan bahasa yang dipelajari untuk tujuan-tujuan material dan konkret, umpamanya supaya tahu memakai alat-alat, memperbaiki kerusakkan mesin, mempelajari suatu ilmu, dan sebagainya.
  1. integratif,
Tujuan integratif menyangkut keinginan seseorang menjadi anggota sesuatu mesyarakat yang menggunakan bahasa itu sebagai bahasa pergaulan sehari-hari dengan cara menguasai bahasa itu seperti penutur aslinya.
  1. Kebudayaan
Tujuan kebudayaan terdapat pada orang yang secara ilmiah ingi engetahui, atau memperdalam pengetahuannya, tenyang suatu kebudayaan atau masyarakat. Ini didasarkan atas asumsi bahwa bahasa adalah suatu inventaris dari unsur kebudayaan masyarakat, sehingga menguasai bahasa akan membantu pendalaman tentang kebudayaan atau kehidupan mesyarakat yang memakai bahasa tersebut.

  1. Makna Bahasa
Makna diungkapkan dengan unsur kebahasaan (morfem, kata, farse, klausa) yang dapat dimodifikasi dengan struktur dan fonologi. Di zaman komunikasi massa sekarang ini semakin terasa perlunya dimasukkan dalam pelajaran bahasa disekolah pengertian yang lebih dalam tentang makna bahasa.

  1. Bahasa dalam Interaksi Belajar-Mengajar
Bahasa merupakan alat utama untuk berinteraksi antara guru dan murid. Oleh karena itu, jelas bahwa akan berguna sekali jika kita sadar akan pola penggunaan bahasa dalam interaksi belajar mengajar, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas belajar-mengajar itu.

  1. Kesimpulan
Bahasa adalah bagian dari kebudayaan dan berfungsi sebagai inventaris unsur-unsur kebudayaan. Bahasa juga berfungsi sebagai jalur dan alat pembudayaan orang dan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Faktor dalam masyarakat menentukan variasi bahasa yang digunakan orang  sehingga pengetahuan akan pola berbahasa orabg dan kelompok dapat berguna dalam pengkajian masyarakat itu.

Kamis, 14 Juli 2011

Kata Bijak Motivasi

Merasakan Gagal

A person will never succed unless he tastes failure
Orang tidak akan pernah merasakan sukses kecuali dia pernah merasakan kegagalan.

Sukses Yang Tertunda

Jangan Pernah mencemaskan tertundanya kesuksesanmu dibandingkan orang lain karena pembangunan sebuah piramida membutuhkan lebih banyak waktu ketimbang bangunan biasa

Berhenti Memberi Alasan

When you stop making excuse, destiny embraces you with conquest because a weak man with a strong will can never lose time
Ketika kamu berhenti memberi alasan, takdir memelukmu dengan kuat karena orang yang lemah dengan kehendak yang kuat tidak akan pernah kalah

Keahlian Terbaik

I never knew my best until I gave my all
Aku tidak pernah mengetahui  keahlianku yang terbaik sebelum aku memberikan segalaku

Menang Kalah

Tidak selalu soal menang, kadang-kadang kekalahan mengajarkan banyak hal ketimbang kemenangan

What Succes Is

Succes is the maximum utilization of the ability that you have
Sukses adalah pemanfaatan maksimum atas kemampuan yang kamu miliki.

Mengubah Diri

Renungkanlah betapa sukarnya mengubah diri Anda, dan Anda akan mengerti betapa kecilnya peluang yang Anda miliki untuk mencoba mengubah orang lain.

Peluang Masa Depan

Hanya mereka-mereka yang terus menerus memperlengkapi dirinyalah yang berpeluang untuk tetap dipekerjakan di tahun-tahun mendatang.

Pasrah

Satu-satunya hal yang hendaknya kamu berpasrah adalah kekuatan dari semangatmu sendiri.

Merubah Diri Sendiri

Semua orang memikirkan untuk merubah dunia dan tidak ada yang memikirkan merubah dirinya sendiri.

Kata-kata Motivasi

Menjadi Terbaik

Skill,vision,and tenacity are all you need to be the best!
Keahlian,visi,dan ketekunan adalah semua yang kamu butuhkan untuk menjadi yang terbaik!

Tekad

Failure will never overtake me if my determination to succeed is strong enough
Kegagalan tidak pernah mengalahkanku jika tekadku untuk sukses cukuplah kuat

Perubahan

You can’t change what you have started, but you can change the direction you are going. It’s not what you’re going to do, but it’s what you’re doing now that counts
Kamu tidak dapat mengubah apa yang telah kamu mulai, tetapi kamu dapat mengubah arah kemana kamu pergi. Yang penting bukan soal apa yang kamu lakukan, tetapi yang sedang kamu lakukan sekarang

Seperti Matahari

If  you want to shine like a sun, first you have to burn like it
Jika kamu ingin bersinar seperti matahari, pertama kamu harus terbakar sepertinya

Menuju Kemenangan

langkahkan kakimu di atas jalan menuju kemenangan dan jangan pernah lepas pandangan dari tujuanmu. Berilah ia segalamu setiap hari tetapi yang paling penting, pastikan kamu belajar dan menerapkan pelajaran-pelajaran yang benar setiap hari!

Menggenggam Dunia

Kita harus memahami bahwa dunia hanya dapat digenggam dengan tindakan bukan oleh perenungan. Tangan lebih penting ketimbang mata…tangan adalah pisau pemotong pikiran

Sukses Itu

Sukses Bersemayam di hati dan diaktifkan oleh harapan yang bersemayam di dalam mimpi

Rekor

Jangan melihat orang lain telah melakukan hal yang lebih baik darimu. Kalahkan rekor harianmu sendiri karena kesuksesan adalah pertarungan antara kamu dan dirimu

Big Dream

Live out the life that you dream about. Dreams are not only meant to be dreamt but also meant to become a reality.DREAM BIG, LIVE BIG!
Jalani hidup yang kamu impikan. Mimpi tidak cuma untuk diimpikan melainkan juga diwujudkan. MIMPILAH BESAR, DAPATKAN HIDUP BESAR!

Menang Kalah

If you can’t accept losing, you can’t win
Jika kamu tidak dapat menerima kekalahan, kamu tidak akan menang

Kamis, 07 Juli 2011

Kajian Puisi Chairil Anwar

Nama        : Rachmat Agus R.
Kelas        : 2F (semester 4)
NPM         : 109050076

POTRETMU DI PANTAI ITU
1.      Sebingkai potret dirimu
Dalam aku cemburu
Di pantai itu
Leburkan cinta ku dalam cahaya purnama
2.      Seribu wajah lelaki
Tak lagi ku kenali
Aku hanya kenal kamu

3.      Gambarmu di pasir pantai
Tak lagi sempurna ku nikmati
4.      Karena harimu terbawa angin selatan
Sedang aku kian jauh menuju utara

5.      Sebingkai potret dirimu
Di pantai itu
Ketika aku ragu
Tak kuingat lagi
Lebih baik aku sendiri
Arti perbait
1.      Kisah sebuah cinta
2.      Seorang wanita yang begitu mendambakan kekasihnya
3.      Sirna
4.      Prinsip yang sudah berbeda
5.      Membuat keputusan untuk berpisah



Kesimpulan
Kisah cinta seorang wanita yang sangat mendambakan kekasihnya harus sirna yang dikarenakan prinsip yang telah berbeda, sehingga wanita tersebut mengambil keputusan untuk berpisah.
Amanat
Berpikirlah berulang-ulang untuk mengambil sebua keputusan apalagi untuk membuat keputusan yang cukup berat



















KESETIAAN
1.      Jarak yang memisahkan kita
Seperti gunung dan laut
Seperti bumi menanti hujan dari langit di kemarau yang panjang

2.      Keteguhan hatiku
Seperti kokohnya gunung yang menjulang
Menanti kabar darimu
Seperti seorang terdakwa menanti putusan hakim

3.      Kedatanganmu kembali
Seperti kebahagiaan seorang ibu menemukan anaknya yang hilang

4.      Doaku untukmu
Bagaikan nyanyian seorang ibu yang merindukan anaknya setiap hari
Arti perbait
1.      Sepasang cinta yang terpisahkan jarak
2.      Terus berlapang dada menunggu berita
3.      Bertemu merupkan harapan yang sangat berharga
4.      Terus mendoakan
Kesimpulan
            Sepasang cinta yang terpisahkan oleh jarak, namun tetap berlapang dada menunggu kabar karena bertemu merupakan suatu harapan yang sangat berharga maka dari itu kita selalu mendoakannya.

Amanat
Apapun tidak pernah menghalangi suatu kesetiaan







CINTAKU JAUH DI PULAU

1.      Cintaku jau di pulau
Gadis, manis, sekarang iseng sendiri

2.      Perahu melancar, bukan memancar
3.      Di leher ku kalungkan ole-ole buat si pacar
4.      Angin membantu, laut terang tapi terasa
Aku tidakkan sampai padanya

5.      Di air yang tenang, diangin mendayu
6.      Di perasaan pennghabisan segala melaju
Ajal bertahta, sambil berkata :
7.      “Tunjukkan perahu ke pangkuanku saja”

8.      Amboi jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama kan merapuh
9.      Mengapa ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku ?!

10.  Manisku jauh di pulau
Kalau ku mati, dia mati iseng sendiri

Arti perbait
1.      Jauhnya cinta membuat hati merasa kesepian
2.      Rindu yang begitu mendalam
3.      Merasakan rindu di hatiku
4.      Banyaknya rintangan, membuat rindu tak terasa
5.      Suasana yang sepi, dia terus berjalan
6.      Dengan perasaan yang menggebu
7.      Tunjukkan cintakku
8.      Banya cara yang ditempuh bersama cinta yang kian memudar
9.      Kenapa aku merasa mati, sebelum aku berjumpa dengan cintaku
10.  Cintaku jauh, bila aku mati kau pun mati.


Kesimpulan
Jauhnya cinta, membuat ia merasa kesepian, Perasaan rindu yang begitu mendalam. Banyaknya rintangan, membuat membuat rindu menjadi hambar Tunjukkan cintakku, kenapa aku serasa mati, sebelum aku sempat bertemu dengan cintaku.

Amanat
Cinta yang teramat besar dan rindu yang begitu mendalam membuat semangat terus berkobar untuk bertemu walau nyawa taruhannya






















PADAMU JUA

1.      Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
2.      Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu


3.      Kaulah, kandil kemerlap
Pelita jendela dimalam gelap
4.      Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu

5.      Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa

6.      Dimana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati

7.      Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas

8.      Nanar aku,gila sasar
Sayang berulang padamu jua
9.      Engkau pelik menaut ingin
Serupa dara dibalik tirai






10.  Kekasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu-bukan giliranku
Mati hari-bukan kawanku

Arti perbait
1.      Cintaku Sirna
2.      Seperti dahulu
3.      kau sinar dalam sebuah kegelapan
4.      tetap bersabar dan setia
5.      Aku manusia yang memiliki satu cinta, dalam kerinduan akan kehadirannya
6.      Tidak ada berita hanya kerinduan dalam hati
7.      Kau cemburu dan menjauh
8.      Kata cinta selalu untukmu
9.      Kau pergi tanpa ada alasan
10.  Aku menunggu, setiap waktu, setiap hari
Kesimpulan
Cintaku  sirna  seperti dahulu, namun kaulah cahaya dalam kegelapan. Aku manusia yang memiliki satu cinta, dalam  kerinduan akan kehadirannya. Kau cemburu dan menjauh, tapi kata sayang selalu ada untukmu dariku. Namun aku tetap menunggu, setiap waktu.
Amanat
Cemburu dan rasa sayang terlalu membuat seseorang akan pergi menjauh.